Selasa, 05 Juni 2012

Meditasi: Memusatkan Perhatian dan Merasakan Proses


Banner

Gb. reikinaqs.blogspot.com
Dalam kehidupan sehari-sehari orang lebih banyak menggunakan kemampuan mental yang dipengaruhi oleh pendidikan formal maupun nonformal, pengalaman sehari-hari dan belajar dari pengalaman orang lain.
Jarang orang dilatih menggunakan kemampuan spirit yang dimilikinya sejak dalam kandungan karena menganggap bahwa pemikiran adalah diatas segalanya.
Semua pemikiran, pertimbangan dan keputusan yang dibuat datang dari logikanya. Sebenarnya orang yang menggunakan kemampuan spirit, mampu mengatasi permasalahan di luar kemampuan logikanya, namun kenyataannya kemampuan ini sering diabaikan dan malahan kadang dilupakan.
Untuk dapat memanfaatkan kemampuan ini maka meditasi merupakan salah satu cara untuk dapat berhubungan dengan spirit yang merupakan sumber pengetahuan. Meditasi adalah proses mental yang disadari yang memusatkan seluruh aktifitas mental pada satu aktivitas. Apabila ini telah tercapai , maka orang dapat berhubungan dan menggunakian kemampuan spirit ini dalam kehidupan sehari-hari.
Caranya adalah sebagai berikut:
Memusatkan perhatian:

  • Duduk bersila di lantai atau di mana dirasakan aman. Atur posisi duduk dengan punggung dalam keadaan tegak. Letakkan kedua tangan sedemikian rupa agar otot-otot lengan dalam keadaan relaksasi dan kedua tangan menyatu dengan tubuh. Rasakan seluruh otot-otot tubuh dalam keadaan istirahat atau relaksasi.
  • Pusatkan seluruh perhatian, pikiran, perasaan, dan angan-angan pada satu titik, satu meter di lantai depan Anda dengan rileks. Bila kelopak mata telah terasa berat, atau ada sesuatu kekuatan yang menutup mata itu, atau kelopak mata telah berkedip, atau terasa perih, biarkan mata tertutup pelan-pelan secara otomatis. Mata jangan ditutup atas kemauan sendiri.
  • Bila kelopak mata telah tettutup, koreksi letak kepala, punggung dan sikap duduk tegak lurus dan nyaman. Sesudah itu Anda tetap dalam posisi ini, jangan bergerak lagi apapun yang terjadi. Walaupun ada perubahan atau perasaan nyeri pada tubuh, perhatian jangan beralih ke hal lain.
  • Pusatkan pikiran, perasaan, dan angan-angan pada hidung. Rasakan masuk dan keluarnya nafas lewat hidup. Mata jangan melirik ke hidung, biarkan mata dalam keadaan relaksasi, hanya rasa ditujukan pada hidung. Irama pernafasan jangan diatur, biarkan apa adanya secara alami, dan biarkan nafas keluar masuk lewat hidung sampai tidak terasa jalannya pernafasan itu. Waktu merasakan pernafasan, semua perhatian dan rasa hanya pada hidung.
Merasakan proses (Mindfullness)
Apabila pernafasan sudah teratur dan pelan maka dapat dilanjutkan pada cara kedua. Atau apabila dengan cara pertama, pikiran terus berjalan dan sukar dipusatkan pada satu titik, maka gunakan cara kedua, yakni merasakan proses. Di samping itu cara ini juga perlu dilatih untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan kemampuan memusatkan perhatian tidak hanya pada satu hal, tetapi banyak hal, yang mungkin satu dengan yang lainnya berhubungan atau mungkin juga tidak berhubungan. Selama proses ini jangan membayangkan proses, hanya merasakan proses ini secara alami dan apabila belum terasa tetaplah melakukan proses ini. Merasakan proses ini tidak harus berurutan, tergantung di mana saat itu Anda ingin merasakannya. Lama melakukan proses ini juga tergantung keadaan saat itu.
  • Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan kemudian ke luar melalui kedua telapak kaki. Lakukan beberapa kali.
  • Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan kemudian ke luar melalui kedua telapak tangan. Lakukan beberapa kali.
  • Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan kemudian ke luar melalui ubun-ubun. Lakukan beberapa kali.
  • Rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan kemudian ke luar melalui seluruh tubuh. Lakukan beberapa kali.
  • Pusatkan perhatian pada hidung kembali. Rasakan masuk dan keluarnya nafas lewat hidung.
  • Apabila Anda sudah mengalami ketenangan atau Anda merasa sudah cukup, maka rasakan seluruh otot-otot dan organ-organ tubuh berfungsi seperti semula.
  • Rasakan tangan dan kaki Anda, sadari Anda berada di rungan Anda bermeditasi. Setelah Anda menyadari semua itu, barulah mata dibuka pela-pelan.
Metoda meditasi ini mengacu pada keadaan janin dalam kandungan, yakni tubuh janin menyatu, tangan dan kakinya terlipat dan menyatu dengan tubuhnya. Sikap duduk dengan punggung tegak diharapkan agar penyatuan energi di luar tubuh dengan di dalam tubuh terjadi dengan mudah, disamping untuk melatih alat-alat tubuh dan perut, sehingga ia tidak mudah menjadi bungkuk di usia lanjut.
Sumber: Meditasi Mencapai Hidup Bahagia, Luh Ketut Suryani, 1997

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More